Tips untuk kekuatan pondasi maupun susunan dinding bata.
Sistem pondasi yang ada saat ini yaitu pondasi tradisional dengan bahan batu kali harus diperhatikan dengan baik : anatar lain diusahakan memiliki kemampuan meredam getaran dengan memberikan celah untuk bergerak pada hubungan antara pondasi dengan sloof, pondasi dengan kolom. Cara ini juga bisa didukung dengan memberikan bahan seperti pecahan kaca antara pondasi dan sloof.
Untuk dinding, sebenarnya dinding rumah2 tradisional banyak
yang sudah sesuai untuk menghadapi gempa, antara lain dinding dari bahan bambu
maupun tanaman lainnya. Dinding semacam ini dapat menerima getaran gempa dengan
sangat baik. Bahkan rumah-rumah joglo kuno dapat bertahan dengan baik saat
gempa.
Untuk kondisi dewasa ini, bahan seperti lembaran komposit
(misalnya dinding Hebel), gypsum dan bahan ringan lainnya dapat dengan baik
bertahan saat gempa karena ringan dan kuatnya. Selain itu kondisi bahan
lembaran solid ini dapat digabungkan dengan fleksibilitas penyambungan dengan
kolom-kolom untuk meredam getaran.
Jika memakai batu bata, usahakan agar terdapat penguatan
lebih banyak dengan menggunakan kolom-kolom praktis sebagai pengaku. Jangan
pernah meletakkan beban atap langsung pada dinding bata. Dinding bata juga
perlu untuk diberi angkur pada kolom setiap jarak susunan 8 bata. Dinding bata
yang diberi angkur dapat bertahan lebih baik saat gempa karena ditahan oleh
kolom dan tidak ambruk.
0 komentar:
Posting Komentar